12 Desainer Busana Muslim APPMI; Go International.....!
Jelang Keberangkatan ke Paris, 12 Desainer yang tergabung dalam organisasi APPMI Gelar Trunk Show.
Jakarta, Kabarindo- International Fair of the Muslim World siap berlangsung di Le Bourget, Paris, sudah di depan mata.
Menjelang keberangkatan, 12 desainer busana muslim menggelar trunk show dengan busana berciri khas Indonesia.
Dua belas desainer tersebut adalah Anne Rufaidah, Boyonz Ilyaz, Dian Pelangi, Hannie Hananto, Irna Mutiara, Jenny Tjahyawati, Malik Moestaram, Merry Pramono, Monik Jufry, Najua Yanti, Nieta Hidayani dan Nuniek Mawardi.
Indonesia sebagai negara kehormatan dalam ajang tersebut mendapat kesempatan untuk menampilkan yang terbaik. Salah satunya dengan menggali potensi kekayaan Indonesia melalui penggunaan kain, motif serta keahlian pengrajin seluruh Indonesia.
Tak ayal, para desainer menampilkan paduan kreasi tenun, songket hingga kerajinan khas berbagai daerah di Tanah Air sebagai kunci kekuatan rancangan dalam ajang yang diadakan pada tanggal 17 - 19 Desember 2011.
Dalam trunk show, masing-masing desainer menampilkan satu contoh rancangan dari 10 rancangan yang akan ditampilkan di Paris mendatang.
“Ajang ini merupakan satu langkah panjang Indonesia menjadi kiblat mode dunia di tahun 2020. Tak hanya itu, ekonomi Indonesia juga bisa terbantu karena ditunjang kreatifitas para desainer dan pengrajinnya,” kata Jeti R. Hadi, Direktur Seni dan Budaya Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) pada ‘Road to Indonesia Islamic Fashion goes to Paris’ di Epicentrum Elite Club, Jakarta, Minggu (11/12/2011) tadi siang seperti dilansir dari laman OkeZone.
Nantinya, IIFC tak hanya menggelar pagelaran busana melainkan juga talk show seputar islam dan ekonomi syariah di Indonesia.
“Kami ingin memperlihatkan bahwa agama islam di Indonesia Rahmatan Lil’Alamin. Gaya hidup islaminya ikut mendukung kehidupan martabat masyarakatnya secara luas. Begitu juga dengan busana muslimnya – sesuai Syariat Islam dengan menutup aurat tapi tidak mengekang dan ‘mengecilkan’,” sahut Jeti menutup percakapan.
Menjelang keberangkatan, 12 desainer busana muslim menggelar trunk show dengan busana berciri khas Indonesia.
Dua belas desainer tersebut adalah Anne Rufaidah, Boyonz Ilyaz, Dian Pelangi, Hannie Hananto, Irna Mutiara, Jenny Tjahyawati, Malik Moestaram, Merry Pramono, Monik Jufry, Najua Yanti, Nieta Hidayani dan Nuniek Mawardi.
Indonesia sebagai negara kehormatan dalam ajang tersebut mendapat kesempatan untuk menampilkan yang terbaik. Salah satunya dengan menggali potensi kekayaan Indonesia melalui penggunaan kain, motif serta keahlian pengrajin seluruh Indonesia.
Tak ayal, para desainer menampilkan paduan kreasi tenun, songket hingga kerajinan khas berbagai daerah di Tanah Air sebagai kunci kekuatan rancangan dalam ajang yang diadakan pada tanggal 17 - 19 Desember 2011.
Dalam trunk show, masing-masing desainer menampilkan satu contoh rancangan dari 10 rancangan yang akan ditampilkan di Paris mendatang.
“Ajang ini merupakan satu langkah panjang Indonesia menjadi kiblat mode dunia di tahun 2020. Tak hanya itu, ekonomi Indonesia juga bisa terbantu karena ditunjang kreatifitas para desainer dan pengrajinnya,” kata Jeti R. Hadi, Direktur Seni dan Budaya Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) pada ‘Road to Indonesia Islamic Fashion goes to Paris’ di Epicentrum Elite Club, Jakarta, Minggu (11/12/2011) tadi siang seperti dilansir dari laman OkeZone.
Nantinya, IIFC tak hanya menggelar pagelaran busana melainkan juga talk show seputar islam dan ekonomi syariah di Indonesia.
“Kami ingin memperlihatkan bahwa agama islam di Indonesia Rahmatan Lil’Alamin. Gaya hidup islaminya ikut mendukung kehidupan martabat masyarakatnya secara luas. Begitu juga dengan busana muslimnya – sesuai Syariat Islam dengan menutup aurat tapi tidak mengekang dan ‘mengecilkan’,” sahut Jeti menutup percakapan.
0 komentar:
Posting Komentar