Sekarang ini sedang maraknya para remaja yang sedang jatuh cinta, membagi password bersama sang pacar rupanya cukup umum terjadi.
Dalam era baru ini kesetian merubah manusia menjadi saling keterbukaannya sesuatu yang seharusnya menjadi milik kita sendiri.
Selain saling menyapa di wall Facebook dan bertukar pesan, mereka juga saling mengirim SMS dan chatting dengan video. Tidak sampai di situ saja, mereka juga saling berbagi password akun jejaring sosial.
Studi dari Pew Internet dan American Life Project menyatakan bahwa 30% dari remaja pengguna internet membagikan password-nya kepada teman atau kekasih.
38% remaja perempuan lebih sering berbagi password
dibandingkan dengan remaja laki-laki yang hanya sebanyak 23%. Sementara
remaja dengan rentang usia 14 – 17 tahun lebih banyak berbagi password dibandingkan remaja berusia 12 – 13 tahun.
Tindakan berbagi password sendiri dianggap berbahaya karena jika disalahgunakan dapat merusak reputasi pemilik akun.
Lalu mengapa para remaja melakukan hal yang berisiko seperti ini?
Studi menyatakan bahwa mereka ingin merasa lebih dekat lagi dengan
sahabat atau pacarnya.
Namun apabila mereka bertengkar, emosi yang muncul dapat menimbulkan
tindakan yang tidak baik. Salah satu tempat yang paling sering
digunakan untuk melampiaskan emosi adalah jejaring sosial dan internet
karena mudah diakses.
Jika remaja tersebut baru putus dengan pacarnya lalu dilanda emosi, ia bisa saja login ke akun jejaring sosial mantan pacar lalu memublikasikan semua rahasianya atau mengganggu teman-temannya dengan mengirim pesan spam.
Namun dari survei tersebut, Pew menemukan bahwa hanya 17% dari
remaja yang membuka profilnya untuk publik. Jadi apabila akunnya
disalahgunakan untuk membongkar rahasianya, setidaknya informasi
pribadi tersebut hanya dapat dibaca oleh teman-teman dalam jaringannya
saja.
bagi kalian yang ingin menjalani keterbukaan sebaiknya jangan memberikan password kepada sang kekasih terkecuali sang suami ya !
0 komentar:
Posting Komentar