Jumat, 13 Januari 2012

Diet ? ? ?

Perlu gak sih kalian para wanita khususnya berdiet ? ? ?
Kita bisa melihat bahwa pembicaraan seputar diet ini ada di mana-mana. Ada diet tinggi protein, diet rendah lemak, diet sayur-sayuran, diet tidak makan nasi, dan masih banyak lagi, yang kadang-kadang bikin kita bertanya-tanya sendiri: mana sih diet yang cocok untuk remaja seperti kita? Bahkan, banyak di antara kita yang sampai merasa tertekan karena berusaha keras menurunkan berat badan dengan mencoba bermacam-macam diet. Alih-alih berat badan turun, eh malah banyak yang masuk rumah sakit dan harus dirawat karena salah diet.

Alasan orang melakukan diet bermacam-macam. Sebagian dari kita berdiet karena terlalu gemuk sehingga harus lebih memperhatikan pola makan dan porsi olahraga agar tubuh lebih fit dan sehat. Sementara itu, sebagian yang lain merasa lebih baik dan kelihatan lebih menarik kalau berat badan mereka berkurang beberapa kilo. Ada pula yang berdiet karena merasa harus menjaga penampilan agar langsing seperti model.

Seperti kita ketahui, para model dan artis semuanya memang berbadan langsing cenderung kurus, dan mode pakaian masa kini sebagian besar diperagakan oleh para model yang sangat kurus. Pakaian yang sedang menjadi mode pun seakan-akan baru tampak bagus kalau dikenakan oleh orang yang kurus. Hal ini yang membuat kita tergiur untuk berpenampilan seperti mereka. Padahal sesungguhnya, gaya superkurus para model ini tidak realistis bagi sebagian besar remaja kayak kita, khususnya para cewek.

Pada usia remaja, perubahan bentuk tubuh pada cewek (seperti pertumbuhan pinggul dan payudara) merupakan hal yang alami, walaupun membuat kita tidak lagi berpenampilan seperti para model di televisi yang bertubuh rata seperti papan. Melakukan diet ketat untuk membentuk tubuh kita seperti mereka, bisa jadi malah akan membahayakan diri kita. Salah-salah, kita malah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit!

Melakukan diet berarti membatasi dengan cermat konsumsi kalori atau jenis makanan tertentu. Selama dilakukan secara proporsional dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan tubuh kita, diet bisa membuat berat badan kita berkurang dan tubuh tetap sehat. Akan tetapi, bila dilakukan secara sembarangan bisa berakibat fatal, terutama bagi kita yang sedang dalam masa pertumbuhan karena kekurangan nutrisi dalam jenis dan jumlah yang tepat dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Diet macam apa sih yang berbahaya bagi remaja? Pertama, diet yang menganjurkan kita mengonsumsi jauh lebih sedikit kalori dari yang kita butuhkan setiap hari. Rata-rata cowok berusia 11-14 tahun memerlukan 2500 kalori per hari dan meningkat menjadi 2800 kalori pada usia 15-18 tahun. Adapun untuk cewek usia 11-18 tahun memerlukan 2200 kalori per hari. Makin aktif, kita akan membutuhkan makin banyak kalori.

Kedua, diet yang tidak memperbolehkan kita mengonsumsi lemak sama sekali. Tubuh kita juga tetap membutuhkan lemak. Diet rendah lemak jauh lebih baik daripada diet tanpa lemak sama sekali.

Ketiga, diet yang membatasi kita untuk mengonsumsi satu kelompok makanan tertentu saja. Diet yang menganjurkan kita untuk tidak makan karbohidrat (nasi, mi, roti atau pasta) sama sekali dan hanya mengonsumsi buah dan sayur saja juga tidak sehat karena kebutuhan kita akan vitamin dan mineral tidak akan tercukupi hanya dengan makan buah dan sayur saja.

Makan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur dalam porsi yang wajar akan membantu kita menurunkan berat badan dan tetap tumbuh secara normal. Bagi kebanyakan remaja, lebih banyak aktivitas akan membantu kita menurunkan berat badan tanpa harus mengubah pola makan. Tapi kalau kita benar-benar merasa terlalu gemuk dan ingin berdiet untuk menguruskan badan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu. Kalau menurut mereka kita memang perlu menurunkan berat, mereka akan dapat membantu kita untuk mencapai berat badan yang sehat dengan cara yang tepat.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates